
Pagi itu, Kepala HRD perusahaan
masuk ke toilet. Betul-betul santapan yang lezat bagi sang harimau.
Maka, setelah melihat situasi cukup aman, akhirnya harimau tersebut
langsung menerkam Kepala HRD perusahaan itu. Berhari-hari setelah Kepala
HRD hilang, ternyata perusahaan aman terkendali dan tidak terjadi
masalah apapun. Dan sang harimau lapar lagi. Kali ini ia menunggu korban
kedua. Ternyata, korban kedua tersebut adalah Presiden
Direktur(Presdir) perusahaan itu yang banyak mengurusi urusan-urusan
utama dalam perusahaan & urusan penting lainnya. Ketika ia sedang
menikmati aktivitas alaminya, ia pun diterkam oleh harimau itu. Setelah
kejadian itu, perusahaan tetap tenang, bahkan sampai berhari-hari
setelah peristiwa itu, tak ada yang geger dan merasa kehilangan dengan
lenyapnya Kepala HRD maupun Presiden Direktur.
Lantas, untuk ketiga kalinya
setelah beberapa hari lewat, sang harimau pun lapar lagi. Pagi itu yang
masuk adalah sang office boy. Hari itu, sang office boy membersihkan
toilet eksekutif tersebut. Setelah melihat situasi aman, sang harimau
menerkamnya. Selang beberapa jam kemudian, perusahaan tersebut menjadi
geger, orang-orang mulai mencari sang office boy yang hilang, karena
mereka membutuhkannya untuk fotokopi, mengantarkan dokumen, melayani
tamu, dan urusan-urusan lainnya, hal itu membuat mereka sibuk mencari
sang office boy.
Keamanan pun dikerahkan untuk
mencari sang office boy. Semua orang sibuk mencari sampai ke pelosok
kantor. Justru karena sang harimau telah memakan sang office boy
perusahaan menjadi geger dan harimau itu ditemukan di toilet eksekutif.
Tentu saja ini semua hanya cerita kiasan(ilustrasi/ perumpamaan), tetapi mempunyai makna yang sangat berharga.
"Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan
barang siapa yang ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hamba atas semuanya."
(Markus 10:43-44)
barang siapa yang ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hamba atas semuanya."
(Markus 10:43-44)
Banyak
orang yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar (pemimpin) dalam
suatu jabatan. Tidaklah salah untuk menjadi yang terbesar (pemimpin),
tetapi Yesus menegaskan kepada kita dalam (Markus 10:43-44), jika kita
ingin menjadi yang terbesar (pemimpin), hendaklah kita menjadi pelayan
atas sesama (saling melayani) dengan penuh kerendahan hati & menjadi
hamba untuk semua. Karena kedudukan & kemuliaan seorang pemimpin
tidak terletak pada kekuasaan, melainkan pada pemberian dirinya yang
tulus sebagai hamba atau pelayan bagi sesamanya. Dan kemuliaan seorang
pemimpin tidak diukur dari banyaknya uang, jabatan; kuasa, melainkan
dari kerelaannya untuk melayani; menyelamatkan banyak orang.
Sahabatku,
jika kita ingin menjadi yang terkemuka atau terbesar diantara kita,
maka hendaklah kita dengan rendah hati, mau menjadi Pelayan yang
melayani sesama dan menjadi hamba bagi semua untuk melayani mereka untuk
kemuliaan nama Tuhan.
No comments: