» »Unlabelled » HAMBA TUHAN & PENYESAT ?

Firman Tuhan yg dinyatakan di Alkitab, tidak hanya mengajarkan perihal berkat dan kasih setia Tuhan; tetapi juga ada pengajaran dalam bentuk peringatan dan nasihat bagi umatNya, agar berjaga-jaga dan mewaspadai berbagai penyesatan (dari nabi-nabi palsu):
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” (Matius 7:15).

“Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” (Matius 18:7)

Sejak di zaman PL juga di PB, dan sampai kapan pun, selalu ada yang namanya para hamba Tuhan (misalnya nabi, rasul, penginjil, pengajar, pendeta, dll.), dan ada pula yg namanya nabi2 palsu alias penyesat.

Pada zaman nabi Elia, jumlah nabi palsu yg menyesatkan umat kepada pemujaan kepada Baal sebanyak 450 orang. Sedang nabi benar, hanya dlm diri Elia, seorang diri (I Raja 18:19).

Tuhan juga mengingatkan bhw nabi2 palsu (para penyesat) itu dapat menyamar dng menggunakan bulu domba (Matius 7:15); dapat pula mengadakan tanda-tanda yg dahsyat dan mujizat2 untuk menyesatkan sebanyak mungkin umat Tuhan (Matius 24:24).

Acapkali bnyak orang Kristen tdk bisa membedakan dng jeli, siapakah para hamba Tuhan yang benar dan siapakah para penyesat itu ? bagaimanakah tanda-tanda bhw seseorang itu adalah hamba Tuhan yang benar, ataukah sebagai penyesat ?

Berikut ini sekedar sharing tt sebagian ciri2 yg membedakannya:

Hamba Tuhan yg benar:
* Wajib mempunyai jiwa pelayanan yg rendah hati dan dedikatif
* Dalam penyampaian ajaran Firman Tuhan (khotbah) lebih banyak menyampaikan kasih Allah, Firman Tuhan, pribadi Tuhan, Roh Kudus dan kuasaNya dibandingkan membicarakan tt dirinya sendiri.
* Memediasi & menghantar umat Tuhan agar mengalami hubungan iman & kasih dng Tuhan.
* Baik dalam pengajaran dan perilakunya MENJADIKAN YESUS KRISTUS sbg PUSAT (FOKUS) & sbg KEPALA (Pemimpin, Pemilik, Penguasa & SUMBER KASIH KARUNIA) bagi kehidupan dirinya bersama umat Allah.
* Memfokuskan pelayanannya agar nama Tuhan yang dipermuliakan (Yohanes 15:8)

Penyesat:
* Tidak memiliki sifat/roh rendah hati, tetapi sombong;
* tdk pula berdedikasi, ttp bermuatan kepentingan untuk diri sendiri (Band Filipi 1:17). Karena itu nuansa pelayanannya bersifat duniawi dan kental dng materialisme (menjadikan kekayaan materi sbg tolok ukur kesuksesan hidup kekristenan). Di Alkitab diperkenalkan dng istilah sbg “hamba uang” (Lukas 16:14,”Orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, mendengar semua ini, dan mereka mencemoohkan Dia.” atau: orang yg”bertuhankan perut” (Filipi 3:19).

* Dalam penyampaian Firman Tuhan (Khotbah) lebih banyak bicara dan berfokus pd diri sendiri. Sedangkan Firman Tuhan atau kehendakNya hny disampaikan secara sambil lalu, atau “diperalat” untuk membesar-besarkan diri sendiri.
* Menempatkan dirinya sebagai pusat hidup Jemaat; yg diperjuangkan bukan untuk memediasi Jemaat agar dapat mengalami hubungan iman & kasih dng Tuhan, tetapi mengandalkan diri si penyesat.
* Menjadikan dirinya seolah sebagai seorang yang SUPER HEBAT, paling segala-galanya, dan bahkan Tuhan pun dianggap berhutang budi kepada dirinya, karena dirinya telah menjadi hamba Tuhan; ajaran2nya membentuk opini bhw Tuhan itu sangat bergantung pada pelayanan si (orang) penyesat tsb.
* Memfokuskan pelayanannya dan mengarahkan umat agar mengagung-agungkan dirinya, bukan untuk memuliakan nama Tuhan.

Note:
Dalam pemberitaan Firman Tuhan, seorang hamba Tuhan (pengkhotbah) dapat saja menyaksikan pengalaman spiritualnya bersama Tuhan, yaitu ketika ditolong dan diberkati Tuhan secara luar biasa. Tapi inti & fokusnya tetap: pengalaman hidupnya itu untuk melayani Firman Tuhan, untuk menyaksikan kebaikan Tuhan, dan agar nama Tuhan yg dimuliakan oleh umat Allah. Tetapi oleh seorang penyesat, pengalaman spesial tsb berulang-ulang diceritakan dng motif agar dirinya dikagumi dan dihormati oleh umat; dan Firman Tuhan (ayat2 Alkitab) “diperalat” olehnya untuk membesar2kan dirinya sendiri agar diidolakan oleh umat Tuhan.

Perihal ini ada satu ayat yg sesuai sekali:
”Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta MENGAGUNG-AGUNGKAN PENGLIHATAN-PENGLIHATAN dan TANPA ALASAN MEMBESAR-BESARKAN DIRI oleh pikirannya yang duniawai, sedangkan ia tidak berpegang teguh pada Kepala….” (Kolose 2:18-19a).

About GMIM Saptamarga Solafide Perkamil

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply