Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,
bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari
diri kami.
(2 Korintus 4:7)
William adalah seorang penasehat
kerajaan yang sangat disegani karena kebijaksanaannya. Raja pun sangat
memperhatikan perkataan dan nasehatnya. Akan tetapi, hal itu rupanya
membuat putri raja merasa iri, apalagi William memiliki wajah yang jelek
dengan tubuh yang bongkok.
Putri raja pun bertanya kepadanya sambil
mengejek: “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan
kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?”
William balik bertanya: “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”
“Semua orang tahu bahwa ayahku mempunyai anggur terbaik. Pertanyaan bodoh macam apa itu?” sahut putri raja sinis.
“Di mana ia meletakkannya?” William bertanya lagi.
“Yang pasti di dalam bejana tanah liat.” Jawab putri raja.
William pun tertawa dan berkata:
“Seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan
bejana tanah liat untuk menyimpan anggur terbaik?”
Mendengar perkataan William tersebut
putri raja pun merasa malu dan berlalu meninggalkannya. Kemudian ia
segera memerintahkan agar para pelayan memindahkan semua anggur yang ada
di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan
perak.
Suatu hari sang raja mengadakan jamuan
bagi para tamu kerajaan. Alangkah terkejutnya ia karena anggur yang
diminumnya sangat asam rasanya. Dengan geram ia memanggil semua pelayan
istana dan menanyakan masalah ini kepada mereka. Para pelayan itupun
menceritakan bahwa semua anggur itu telah disimpan dalam bejana emas dan
perak atas instruksi putri raja sendiri. Maka sang raja menegur
perilaku putrinya itu dengan keras.
Kemudian putri raja berkata kepada
William: “Mengapa engkau menipu aku? Aku telah memindahkan semua anggur
ke bejana emas dan hasilnya semua anggur itu jadi asam rasanya.”
Dengan ringan William menjawab:
“Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan
dalam wadah yang sederhana. Kebijaksanaan itu sama seperti anggur, ia
hanya cocok disimpan dalam bejana tanah liat.”
Allah seringkali mempercayakan tugas
pelayanan yang besar pada orang-orang biasa yang lemah dan sederhana.
Tujuan-Nya jelas, agar semua orang mengetahui bahwa segala kemampuan dan
kehebatan itu berasal dari Allah, bukan dari diri si pelayan. Dengan
demikian segala kemuliaan hanya diberikan kepada Allah saja.
Jadi,
-
Bila saat ini anda merasa lemah dan tak berdaya, jangan kuatir, Allah dapat memakai anda menjadi alat yang luar biasa di tangan-Nya. Karena itu, senantiasa lakukan yang terbaik bagi-Nya.
-
Bila saat ini anda telah dipakai menjadi alat Tuhan yang luar biasa, jangan lupa, hanya karena anugerah Allah sajalah anda dapat melakukan semua itu. Karena itu, senantiasa rendahkan diri anda di hadapan Allah dan kembalikan segala kemuliaan kepada-Nya.
No comments: